Tanjung (ANTARA) - Bupati Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H. M. Noor Rifani mengingatkan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) agar mempercepat penyerapan anggaran untuk menumbuhkan perekonomian daerah.
"Percepat proses pengadaan dan e-katalog segera dilakukan untuk mempercepat penyerapan anggaran," kata Noor Rifani di Tabalong, Kamis.
Baca juga: Pemkab Tabalong - Institut Teknologi PLN komitmen pengembangan SDM
Jika penyerapan anggaran lebih tinggi, dikatakan Rifani, maka kegiatan pembangunan berjalan dengan baik yang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah.
Rifani menyebutkan sejumlah SKPD dengan serapan anggaran terendah, antara lain Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan dan Permukiman, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Tercatat, penyerapan anggaran di Kabupaten Tabalong sekitar 24 persen hingga triwulan ketiga dari target 90 persen pada akhir tahun dengan total anggaran sebesar Rp 3,6 triliun pada APBD Tahun Anggaran 2025.
Saat rapat koordinasi percepatan realisasi belanja APBD 2025, Bupati Tabalong menegaskan soal komitmen kinerja yang telah disepakati bersama.
Baca juga: Wapres Gibran batal resmikan workshop alat berat di Tabalong
"Kita mencari solusi bersama agar serapan anggaran lebih tinggi dan ingat dengan komitmen kinerja yang telah dibuat bersama," ungkap Rifani.
RIfani menambahkan Kabupaten Tabalong menerima dana insentif daerah sebesar Rp23 miliar untuk pembangunan RSUD H Badaruddin Kasim dan mengawal perencanaan agar terlaksana pada 2025.
Sementara itu, hasil penilaian kinerja keuangan Pemkab Tabalong 2025 menunjukkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil meraih predikat terbaik pertama diikuti Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (peringkat dua), serta Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (peringkat ketiga).
Untuk kategori kecamatan, kinerja keuangan terbaik pertama diraih Kecamatan Muara Harus disusul Kecamatan Jaro dan Kecamatan Haruai.
Baca juga: Pemkab Tabalong targetkan pelayanan homecare 20.340 pasien