Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan (Dispar Kalsel) membantu 35 pelaku usaha pariwisata lokal dapat segera memperoleh izin berusaha berbasis risiko sektor pariwisata.
“Kami memberikan bimbingan teknis layanan konsultasi kepada 35 pelaku usaha pariwisata. Upaya ini untuk memberikan kemudahan dan kepastian bagi pelaku usaha pariwisata memperoleh izin yang diperlukan,” kata Pelaksana Harian Kepala Dispar Kalsel Tanwiriah, di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Dispar Kalsel tekankan pariwisata dan ekraf berbasis masyarakat
Ia menyebutkan bimbingan teknis itu diberikan kepada puluhan pelaku usaha di Kabupaten Barito Kuala, dan melibatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bidang pariwisata kabupaten setempat.
“Langkah ini juga sebagai komitmen kami untuk memperkuat kapasitas para penyedia layanan perizinan, baik dari sisi pemahaman regulasi, penggunaan sistem Online Single Submission (OSS), dan pelayanan kepada pelaku usaha di daerah,” ujarnya pula.
Tanwiriah menjelaskan dalam penyelenggaraan layanan konsultasi ini, Dispar Kalsel memanfaatkan sistem OSS sebagai bagian penting untuk menciptakan iklim investasi yang lebih mudah, cepat, dan transparan.
Baca juga: Kalsel gelar dua agenda internasional di kawasan Geopark Meratus
Selain itu, layanan ini juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha pariwisata untuk memperoleh informasi yang jelas dan akurat tentang proses perizinan berusaha, serta memperoleh bantuan dan pendampingan untuk mengisi dan mengajukan permohonan perizinan.
Tanwiriah berharap layanan ini dapat meningkatkan investasi sektor pariwisata di Provinsi Kalsel, meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, serta meningkatkan daya saing Provinsi Kalsel sebagai destinasi pariwisata yang menarik dan nyaman bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Pemanfaatan sistem OSS dalam layanan konsultasi sebagai komitmen kami untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalsel. Dengan demikian, pelaku usaha dan investor dapat merasa yakin dan percaya diri untuk berinvestasi di Provinsi Kalsel,” ujar Tanwiriah.
Baca juga: Kalsel gencarkan "story telling" promosi potensi parekraf di Batola