Hulu Sungai Utara, Kalsel (ANTARA) - Lapas Kelas IIB Amuntai, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel) membantu warga binaan pemasyarakatan (WBP) berkomunikasi dengan keluarga lewat inovasi layanan Warung Telekomunikasi Khusus Narapidana (Wartelsuspas).
Kepala Lapas Amuntai Yosef Leonard Sihombing di Hulu Sungai Utara, Rabu, mengatakan inovasi Wartelsuspas merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas pembinaan bagi WBP.
Baca juga: Lapas Amuntai tes urine petugas dan WBP cegah peredaran narkoba
“Inovasi ini menjadi jembatan komunikasi yang penting bagi WBP dengan keluarga di luar lapas,” ujarnya.
Yosef menekankan bahwa peningkatan layanan pembinaan ini sebagai bagian integral dari program rehabilitasi yang mengedepankan aspek kemanusiaan dalam sistem pemasyarakatan.
“Komunikasi yang lancar dengan keluarga memberikan dampak positif bagi mental dan motivasi narapidana dalam menjalani proses pembinaan. Sehingga Wartelsuspas ini menjadi sarana penting menjaga ikatan antara WBP dengan keluarga,” ucapnya.
Selain itu, kata Yosef, keberadaan Wartelsuspas berdampak pada penurunan tingkat stres dan kecemasan para narapidana, dam secara tidak langsung menciptakan suasana kondusif di lapas.
Baca juga: Lapas Amuntai: Remisi jadi motivasi WPB berbenah dan kooperatif
Menurut dia, narapidana yang rutin berkomunikasi dengan keluarga cenderung kooperatif dan aktif untuk mengikuti berbagai program pembinaan di lapas, karenanya komunikasi ini berperan sangat penting pada proses rehabilitasi.
Untuk mengoptimalkan inovasi ini, Lapas Amuntai telah menyusun jadwal komunikasi yang sistematis dengan memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh narapidana, masing-masing WBP mendapatkan kesempatan menggunakan layanan 15 menit per sesi.
“Dengan meningkatkan layanan komunikasi, kami membuktikan komitmen dalam menerapkan konsep pemasyarakatan yang modern dengan mengutamakan pembinaan holistik sebagai persiapan narapidana kembali ke masyarakat,” ujar Yosef.
Baca juga: Lapas Amuntai Kalsel koordinasi ke Polres guna cegah kejahatan WBP