Banjarmasin (ANTARA) - Pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (IPSI Kalsel) menyatakan tengah mempersiapkan pembangunan padepokan silat untuk pusat latihan sebagai upaya mencetak atlet berprestasi pada tingkat nasional hingga internasional.
"Kita sedang mencari lokasi yang tepat sebelum diajukan ke Pemerintah Provinsi Kalsel," kata Ketua IPSI Provinsi Kalsel Supri Muyono dikonfirmasi di Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: Pencak Silat di Kalsel siap pecahkan rekor MURI
Selain itu, Supri berencana mendatangkan pelatih internasional untuk memajukan prestasi atlet pencak silat pada 13 kabupaten/kota di provinsi setempat.
“Pengurus IPSI Kalsel memiliki program jangka panjang untuk membina atlet agar berprestasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXII 2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT),” ujar Supri.
Sedangkan program kerja jangka pendek, IPSI Kalsel menyukseskan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut pada Oktober 2025.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IPSI Laksda TNI (Purn) Djajeng Tirto mewakili Ketum IPSI sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto, menyampaikan menaruh perhatian besar terhadap peningkatan prestasi pencak silat Indonesia hingga ke tingkat dunia.
“Bapak Prabowo berharap ke depan ada atlet pencak silat Indonesia yang bisa berlaga pada ajang paralimpiade dunia, karena itu, pembinaan di daerah harus kuat, agar atlet potensial bisa tembus ke tingkat nasional dan selanjutnya diseleksi untuk bertanding pada level internasional,” kata Djajeng.
Baca juga: Pesilat HSU jajal HSS dan Tabalong
Saat ini, Djajeng mengungkapkan atlet pencak silat di Kalsel sudah menunjukkan kualitas yang baik terutama pada kelompok usia dini.
Namun, IPSI Kalsel masih harus meningkatkan pembinaan, termasuk melalui pelatihan bagi wasit, juri, pelatih, serta sarana prasarana untuk pusat latihan.
Menanggapi rencana pembangunan padepokan silat, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalsel Heru Susmianto mendukung penuh untuk mendirikan pusat latihan gabungan dengan cabang olahraga beladiri lain, seperti judo, taekwondo, karate, dan lainnya.
“Pada prinsipnya, Pemprov Kalsel sangat mendukung adanya tempat latihan terpadu, agar pembinaan atlet bela diri bisa lebih terarah dan terkoordinasi,” ucap Heru.
Heru juga menitikberatkan pembinaan dan kejuaraan pencak silat usia dini secara rutin untuk melahirkan atlet potensial dan berbakat di Kalsel.
Baca juga: Bupati HST: Silat merupakan budaya Indonesia