Marabahan (ANTARA) - Wakil Bupati Barito Kuala (Wabup Batola), Kalimantan Selatan Herman Susilo menyebutkan, pencanangan Gerakan Barito Kuala Hijau menjadi momen penting untuk membangun kesadaran kolektif akan darurat sampah plastik mengancam lingkungan dan kesehatan.
"Tema ini menjadi pengingat sekaligus seruan untuk bersama-sama mengatasi krisis sampah plastik semakin mendesak," ujar Herman Susilo, selepas Peringatan Hari Lingkungan Hidup se- Dunia Tahun 2025 dan Pencanangan Gerakan Barito Kuala Hijau digelar Dinas Lingkungan Hidup Batola, Kamis.
Menurut dia, polusi plastik adalah ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di seluruh dunia.
Plastik, sebut dia, dapat mencemari laut, sungai dan tanah serta membahayakan kehidupan laut dan hewan.
"Polusi plastik juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia, karena plastik dapat terkumpul dalam rantai makanan dan akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia." katanya
Lebih lanjut dia mengemukakan, Kalimantan Selatan (Kalsel) dan provinsi lainnya di pulau Kalimantan telah mengemban predikat sebagai paru-paru dunia.
"Ini artinya, banua kita menjadi bagian penting dari kemaslahatan masyarakat dunia. Oleh karena itu, kita harus memelihara hutan masih tersisa di banua kita dari kerusakan, baik kerusakan disebabkan oleh bencana alam maupun manusia itu sendiri," ungkapnya.
Pemerintah tentunya tidak mungkin dapat melakukannya sendirian, sambung dia, tanpa adanya dukungan dari lembaga/instansi terkait serta peran maupun partisipasi aktif dari komponen masyarakat.
Baik secara individu maupun kelompok, tambah dia, bersama-sama menjaga, memelihara dan melestarikan lingkungan sekitar, agar tidak lepas dari konsep pembangunan berkelanjutan yang merupakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
Kemudian, papar dia, gerakan revolusi hijau tentunya kegiatan menanam pohon untuk mendukung program pemerintah nasional dalam upaya mengurangi pemanasan global.
"Termasuk konservasi lingkungan penghijauan, pencegahan erosi, meningkatkan produktivitas tanah, kualitas udara, peningkatan kesadaran lingkungan serta pengendalian iklim," demikian tutupnya.
Pada kegiatan itu, panitia membagikan bibit pohon tahap awal sebanyak 3.500 batang dengan jenis bibit seperti trembesi, mahon.
Beberapa rencana lokasi untuk tahap awal di wilayah Kecamatan Marabahan terutama di kawasan kantor SKPD dan lain-lain.
Sedangkan di lingkungan sekolah disiapkan 1.000 bibit, untuk bantaran sungai, jalan utama Kecamatan Mandastana hingga simpang empat Alalak juga disiapkan 300 bibit.
Kemudian komplek perumahan Batola Residen sebanyak 500 bibit, Desa Sungai Pitung sebanyak 200 bibit.
Kegiatan tersebut dibantu beberapa sponsor dari PT Talenta Bumi, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, Bank Kalsel Cabang Marabahan, PT Teladan Makmur Jaya, PT Indokasakti, PT TSMJ Group, PT Anugrah Sawit Andalan.
Selain itu, PT Tiga Daun Kapuas, PT Agro Apiat Nusantara, PT. Agra Budi Gas Utama, PT Barito Galangan Nusantara, PT Indonesia Multi Purpose Terminal, PT Palminah Utama, PT Putra Bangun Bersama, PT Patria Maritim Perkasa, PT Anugrah Sawit Inti Harapan,dan PT Duta Bahari Menara Lain Dokyat.