Kelancaran transportasi dan pendistribusian barang dan jasa juga tidak terlepas dari ketersediaan infrastruktur jalan, terminal, dermaga/pelabuhan, yang memadai.
Karena sebanyak apapun produksi yang dihasilkan oleh daerah itu, tidak akan terlalu berdampak terhadap kesejahteraan masyarakatnya, apabila tingginya produksi tidak diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur yang baik dan mumpuni.
Baca juga: Sekda Kotabaru kunjungi RSUD peringati HUT RI ke- 79
Terlebih Kabupaten Kotabaru yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan hasil bumi yang melimpah itu sudah sepatutnya memiliki infrastruktur transportasi darat, laut dan Udara yang standar sesuai dengan yang dibutuhkan.
Berangkat dari keinginan menjadikan "Kotabaru Hebat" pasangan birokrat dan politisi H Muhammad Rusli dan Syairi Mukhlis langsung tancap gas usai dilantik sebagai Bupati dan wakil Bupati Kotabaru Periode 2025-2030 oleh Presiden ke delapan Prabowo Subianto.
Pantang membuang waktu, pasangan ini langsung menggelar rapat terbuka dan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) di Jakarta.
Dengan membawa pasukan inti, HM Rusli bersama Ketua DPRD Suwanti serta unsur pimpinan DPRD sekaligus sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menemui Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Jakarta.
Bupati bersama rombongan ditemui Direktur Angkutan Jalan Kemenhub RI Ernita Titis Dewi di Ruang Rapat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Mantan birokrasi ini langsung menyampaikan beberapa keinginan daerah yang dinakhodai untuk meningkatkan perekonomian melalui penyediaan infrastruktur dan sarana transportasi yang memadai.
"Kehadiran kami di sini dalam rangka koordinasi dan konsultasi terkait permasalahan pembangunan yang ada di Kabupaten Kotabaru, di mana daerah ini dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu Kabupaten Kotabaru Kepulauan dan Kabupaten Kotabaru daratan," kata Rusli.
Dua wilayah yang masih dalam satu kabupaten tersebut dipisahkan oleh selat selebar sekitar 3,5 kilometer.
Untuk itu, diperlukan sebuah jembatan yang menghubungkan dua wilayah ini dengan membangun jembatan sepanjang 3,5 kilometer ditaksir memerlukan biaya sekitar Rp3,5 triliun, sebelum sempat berjalan, namun kini mangkrak.
Baca juga: Pembangunan Jembatan Selat Pulau Laut Kotabaru Kalsel berlanjut
Menyalurkan keinginan masyarakat padan dua wilayah, Rusli bertekad dapat mewujudkan dengan melanjutkan kembali pembangunan jembatan terpanjang di Indonesia.
Sedangkan di daerah pesisir, Bupati Rusli juga mengharapkan pemerintah pusat melalui kementerian yang menangani, membangun dermaga di lokasi produksi perikanan, dan permukiman.
Jika semua itu terpenuhi, maka transportasi dan distribusi barang dan jasa di daerah ini akan lancar, diharapkan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Rusli juga mengharapkan tersedia angkutan sekolah, Pengadaan Alat Penerangan Jalan (APJ) Solar Cell.
Kotabaru berharap mendapatkan bantuan APJ solar cell bagi 2.000 titik, terutama untuk wilayah yang belum terjangkau penerangan jalan umum (PJU), yang tersebar di hampir semua kecamatan di Kabupaten Kotabaru.
Begitu juga dengan pengadaan Angkutan Perkotaan, Angkutan Pedesaan, dengan rute, dari Kota Kabupaten hingga pelosok desa di perbatasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.