Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak 48 perpustakaan sekolah dan desa di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memperoleh akreditasi nasional pada sidang pleno yang melibatkan asesor dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI) pada 2025.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalsel Adethia Hailina menyebutkan akreditasi menjadi indikator peningkatan mutu dan pelayanan perpustakaan yang menunjukkan hasil positif di Kalsel.
Baca juga: Dispersip Kalsel targetkan IPLM masuk tiga besar nasional pada 2025
"Proses akreditasi tahun ini tidaklah mudah, terutama karena adanya refokusing anggaran. Namun, kolaborasi yang baik antara pihaknya dengan Perpustakaan Nasional dan Tim Asesor Provinsi berhasil membawa hasil yang menggembirakan,” kata Adethia di Banjarmasin, Jumat.
Dia mengungkapkan jumlah total perpustakaan di Kalsel yang terakreditasi sejak 2012 mencapai 316 unit.
Menurut Adethia, pencapaian ini menjadi sinyal positif dalam upaya mendorong budaya baca dan literasi masyarakat di daerah.
Baca juga: 18 pelajar di Balangan terpilih jadi duta baca
“Kami berharap, kualitas perpustakaan yang meningkat akan berdampak langsung pada meningkatnya minat baca, terutama di kalangan pelajar dan masyarakat desa,” tambahnya.
Dengan pencapaian ini, Adethia menegaskan Dispersip Kalsel berkomitmen mendukung literasi nasional, sekaligus memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat informasi dan pembelajaran masyarakat.
“Mudah-mudahan ke depan kami bisa memfasilitasi lebih banyak lagi perpustakaan sekolah dan desa untuk mengikuti proses akreditasi. Ini bagian dari tanggung jawab kami sebagai pembina,” demikian Adethia.
Baca juga: Dispersip Kalsel tanamkan etika anak pada Hari Dongeng Nasional